Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam. Di berbagai pulau menyediakan sumber daya alam untuk dikelola bagi kemakmuran rakyat. Sungai-sungai menjadi jalur lalu lintas utama pada masa lalu yang mengalir ke lautan. Lautan yang sangat luas yang menyediakan kekayaan dan juga sebagai jalur transportasi antar pulau, antar negara yang sudah sejak dahulu telah dimanfaatkan oleh nenek moyang.
Kekayaan alam yang berlimpah ruah sejak dahulu sudah dikelola dengan baik oleh nenek moyang kita. Mereka mulai membangun kampung hingga berkembang membentuk kerajaan. Di wilayah Indonesia dulu berdiri kerajaan-kerajaan yang tersebar berbagai wilayah. Sebagai bukti adanya kerajaan-kerajaan tersebut yaitu dengan adanya peninggalan-peninggalan sejarah. Kerajaan Hindu pertama di Indonesia adalah Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur. Selanjutnya muncullah kerajaan-kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam yang tersebar di berbagai daerah Indonesia. Banyak benda-benda peninggalan kerajaan-kerajaan tersebut yang sampai saat ini masih dapat kita saksikan. Benda-benda peninggalan bersejarah tersebut sebagai bukti bahwa nenek moyang kita sejak dahulu telah menguasai teknologi yang tinggi.
Kekayaan alam yang berlimpah ruah sejak dahulu sudah dikelola dengan baik oleh nenek moyang kita. Mereka mulai membangun kampung hingga berkembang membentuk kerajaan. Di wilayah Indonesia dulu berdiri kerajaan-kerajaan yang tersebar berbagai wilayah. Sebagai bukti adanya kerajaan-kerajaan tersebut yaitu dengan adanya peninggalan-peninggalan sejarah. Kerajaan Hindu pertama di Indonesia adalah Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur. Selanjutnya muncullah kerajaan-kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam yang tersebar di berbagai daerah Indonesia. Banyak benda-benda peninggalan kerajaan-kerajaan tersebut yang sampai saat ini masih dapat kita saksikan. Benda-benda peninggalan bersejarah tersebut sebagai bukti bahwa nenek moyang kita sejak dahulu telah menguasai teknologi yang tinggi.
1. Candi
Candi adalah bangunan yang biasanya terdiri dari tiga bagian, yaitu kaki, tubuh, dan atap.
Candi Hindu dan Budha masing-masing mempunyai ciri khusus. Pada candi Hindu biasanya terdapat arca perwujudan tiga dewa utama dalam ajaran Hindu. Tiga dewa itu adalah Brahma, Wisnu, dan Syiwa. Brahma adalah dewa pencipta, Wisnu dewa pemelihara, dan Syiwa dewa pelebur. Pada dinding candi terdapat relief, yaitu gambar timbul yang biasanya dibuat dengan cara memahat. Relief mengisahkan sebuah cerita. Sedangkan pada candi Budha biasanya ditandai dengan adanya stupa dan patung Sang Buddha Gautama. Stupa adalah bangunan dari batu tempat menyimpan patung Sang Buddha.
Candi adalah bangunan yang biasanya terdiri dari tiga bagian, yaitu kaki, tubuh, dan atap.
Candi Hindu dan Budha masing-masing mempunyai ciri khusus. Pada candi Hindu biasanya terdapat arca perwujudan tiga dewa utama dalam ajaran Hindu. Tiga dewa itu adalah Brahma, Wisnu, dan Syiwa. Brahma adalah dewa pencipta, Wisnu dewa pemelihara, dan Syiwa dewa pelebur. Pada dinding candi terdapat relief, yaitu gambar timbul yang biasanya dibuat dengan cara memahat. Relief mengisahkan sebuah cerita. Sedangkan pada candi Budha biasanya ditandai dengan adanya stupa dan patung Sang Buddha Gautama. Stupa adalah bangunan dari batu tempat menyimpan patung Sang Buddha.
2. Prasasti
Prasasti disebut juga batu bertulis, karena prasasti terbuat dari batu. Prasasti biasanya dibangun untuk mengenang suatu peristiwa penting yang telah terjadi. Dari prasasti inilah kita dapat mengetahui peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi pada masa lalu.
Prasasti disebut juga batu bertulis, karena prasasti terbuat dari batu. Prasasti biasanya dibangun untuk mengenang suatu peristiwa penting yang telah terjadi. Dari prasasti inilah kita dapat mengetahui peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi pada masa lalu.
3. Arca / Patung
Arca atau patung biasanya terdapat dalam sebuah candi. Arca menjadi simbol telah bersatunya raja dengan dewa penitisnya. Patung dewa-dewa agama Hindu di antaranya Dewa Siwa, Dewa Wisnu, dan Dewa Brahma. Ketiga dewa tersebut biasanya disebut Trimurti. Di dalam agama Budha dikenal adanya Arca Buddha. Arca Buddha biasanya sangat sederhana, tanpa hiasan, hanya memakai jubah. Wujud patung Hindu antara lain hewan dan manusia. Patung berupa hewan dibuat karena hewan tersebut dianggap memiliki kesaktian. Patung berupa manusia dibuat untuk mengabadikan tokoh tertentu dan untuk menggambarkan dewa dewi.
Contoh patung peninggalan kerajaan Hindu yang terkenal adalah Patung Airlangga sedang menunggang garuda. Dalam patung itu, Airlangga digambarkan sebagai penjelmaan Dewa Wisnu.
4. Karya Sastra
Karya sastra peninggalan kerajaan Hindu berbentuk kakawen atau kitab. Kitab-kitab peninggalan itu berisi catatan sejarah. Umumnya karya sastra peninggalan sejarah Hindu ditulis dengan huruf Pallawa dalam bahasa
Sansekerta pada daun lontar. Karya sastra yang terkenal antara lain Kitab Baratayuda dan Kitab Arjunawiwaha. Kitab Baratayuda dikarang Empu Sedah dan Empu Panuluh. Kitab Baratayuda berisi cerita keberhasilan Raja Jayabaya dalam mempersatukan Kerajaan Kediri dan Kerajaan Jenggala. Kitab Arjunawiwaha berisi pengalaman hidup dan keberhasilan Raja Airlangga.
Sedangkan karya sastra peninggalan sejarah yang bercorak Buddha. Salah satu karya sastra bercorak Buddha yang terkenal adalah Kitab Sutasoma. Kitab ini dikarang oleh Mpu Tantular. Kitab Sutasoma menceritakan kisah Raden Sutasoma. Kisah ini mengajarkan pengorbanan dan belas kasih yang harus ditempuh seseorang untuk mencapai kesempurnaan tertinggi. Salah satu ungkapan yang terkenal dari Kitab Sutasoma adalah “Bhinneka Tunggal lka Tan Hana Dharma Mangrwa.”
5. Tradisi
Tradisi adalah kebiasaan nenek moyang yang masih dijalankan oleh masyarakat saat ini. Tradisi agama Hindu banyak ditemukan di daerah Bali karena penduduk Bali sebagian besar beragama Hindu. Tradisi agama Hindu yang berkembang di Bali, antara lain:
Karya sastra peninggalan kerajaan Hindu berbentuk kakawen atau kitab. Kitab-kitab peninggalan itu berisi catatan sejarah. Umumnya karya sastra peninggalan sejarah Hindu ditulis dengan huruf Pallawa dalam bahasa
Sansekerta pada daun lontar. Karya sastra yang terkenal antara lain Kitab Baratayuda dan Kitab Arjunawiwaha. Kitab Baratayuda dikarang Empu Sedah dan Empu Panuluh. Kitab Baratayuda berisi cerita keberhasilan Raja Jayabaya dalam mempersatukan Kerajaan Kediri dan Kerajaan Jenggala. Kitab Arjunawiwaha berisi pengalaman hidup dan keberhasilan Raja Airlangga.
Sedangkan karya sastra peninggalan sejarah yang bercorak Buddha. Salah satu karya sastra bercorak Buddha yang terkenal adalah Kitab Sutasoma. Kitab ini dikarang oleh Mpu Tantular. Kitab Sutasoma menceritakan kisah Raden Sutasoma. Kisah ini mengajarkan pengorbanan dan belas kasih yang harus ditempuh seseorang untuk mencapai kesempurnaan tertinggi. Salah satu ungkapan yang terkenal dari Kitab Sutasoma adalah “Bhinneka Tunggal lka Tan Hana Dharma Mangrwa.”
5. Tradisi
Tradisi adalah kebiasaan nenek moyang yang masih dijalankan oleh masyarakat saat ini. Tradisi agama Hindu banyak ditemukan di daerah Bali karena penduduk Bali sebagian besar beragama Hindu. Tradisi agama Hindu yang berkembang di Bali, antara lain:
- Upacara nelubulanin ketika bayi berumur 3 bulan.
- Upacara potong gigi (mapandes).
- Upacara pembakaran mayat yang disebut Ngaben. Dalam tradisi Ngaben, jenazah dibakar beserta sejumlah benda berharga yang dimiliki orang yang dibakar.
- Ziarah, yaitu mengunjungi makam orang suci dan tempat suci leluhur seperti candi.
Tradisi agama Buddha yang sekarang ini kita jumpai banyak dipengaruhi oleh budaya Cina. Tradisi agama Buddha yang ada, misalnya berdoa di wihara. Tradisi lain agama Buddha yang masih ada adalah ziarah. Ziarah dilakukan dengan mengunjungi tempat suci leluhur seperti candi. Kegiatan yang dilakukan pada saat ziarah adalah membaca doa dan membawa sesajen Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikelompokkan peninggalan pada masa Hindu dan Buddha.
Berikut ini klasifikasi peninggalan pada masa Hindu dan Buddha.
Peninggalan pada Masa Hindu
Peninggalan pada Masa Hindu
- Candi Prambanan
- Candi Panataran
- Candi Jago
- Prasasti Kebon Kopi
- Prasasti Tugu
- Prasasti Ciaruteun
- Arca Airlangga
- Arca Joko Dolog
- Kitab Arjunawiwaha
- Candi Borobudur
- Candi Mendut
- Candi Muara Takus
- Prasasti Kedukan Bukit
- Prasasti Talang Tuo
- Prasasti Telaga Batu
- Arca Buddha
- Candi Mendut
- Kitab Sutasoma
0 komentar:
Post a Comment