-->
Home » » Budidaya Maskoki

Budidaya Maskoki

Written By Kang Hero on 1/7/17 | January 07, 2017

Di kalangan para pecinta ikan hias, ikan yang mempunyai bentuk serta warna-warni yang cantik tentunya sudah tidak asing lagi. Telah tercatat sekitar 200 strain yang telah dihasilkan dari campur tangan para pembudidaya dengan mengawinsilangkan dari strain yang berbeda dan tidak sedikit pula terlahir dari proses evolusi sehingga ikan ini mempunyai banyak sekali ragam warna dan bentuk, diantaranya:
  1. Maskoki Tosa
  2. Maskoki Oranda
  3. Maskoki Kaliko
  4. Maskoki Mata Balon
  5. Maskoki sisik mutiara 
Kebiasaan hidup ikan cantik ini adalah dapat hidup secara damai dengan ikan lain walaupun ukurannya lebih kecil darinya, namun jangan coba-coba untuk mencampurkan ikan ini dengan ikan yang agresif. Jika tidak, ekor indah yang dimilikinya compang-camping oleh serangan ikan agresif tadi. Adapun sifat jelek dari koki ini, tidak berbeda dengan ikan mas biasa yaitu mempunyai kebiasaan melumpur atau mencari makanan di dasar kolam, kalau di dalam aquarium koki ini akan mengaduk-aduk koral/batuan kecil serta tanaman yang digunakan sebagai dekorasi. Oleh sebab itu, aquarium yang digunakan untuk menaruh koki ini tidak usah diberikan hiasan bebatuan ataupun tanaman, kalau toh nantinya akan rusak berantakan.

Memilih induk:
Membedakan induk jantan dan betina ikan koki agak sulit jika hanya memperhatikannya dari postur dan ukuran tubuhnya saja, karena jantan dan betina mempunyai postur dan ukuran tubuh yang hampir sama. Cara yang biasa dilakukan adalah dengan meraba sirip dada tiap-tiap koki yang akan dikawinkan. Jika terasa kasar berarti jantan, sebaliknya untuk betina halus. Cara yang lain adalah dengan menekan pelan-pelan bagian anusnya, koki jantan akan mengeluarkan cairan putih susu yang merupakan cairan sperma. Untuk menandakan betina yang sudah matang telur adalah dengan memegang bagian perut, jika terasa empuk berarti koki betina tersebut siap untuk dipijahkan. Sedangkan kalau terasa masih keras, belum saatnya untuk dipijahkan, sehingga harus dikembalikan lagi ke tempat perawatan induk dengan memberikan pakan yang tinggi protein.

Tempat pemijahan:
Aquarium ukuran min 60 x 30 cukup untuk satu pasang
Kolam semen ukuran relatif, disesuaikan dengan jumlah induk yang akan dipijahkan.
Kolam terpal/plastik ukuran relatif, disesuaikan dengan jumlah induk yang akan dipijahkan.
Koki mempunyai sifat meletakkan telur-telurnya pada media berupa ijuk atau akan tanaman air seperti eceng gondok. Jadi sebelum induk dimasukkan ke tempat pemijahan, terlebih dahulu harus dipersiapkan media tempat menempelkan telur dengan cara memasukkan ijuk, atur posisinya agar tidak terlalu mengambang (kira-kira 5 cm dari permukaan air) atau eceng gondok. Sedangkan untuk pengisian air untuk pemijahan jangan terlalu dalam, cukup 15 - 20 cm saja.
Biasanya, jika induk koki yang dimasukkan telah betul-betul matang. Pada keesokan harinya koki akan memijah, yaitu ditandai adanya telur-telur yang menempel pada media yang digunakan sebagai penempel telur.
PROSES PEMIJAHAN MASKOKI SECARA ALAMI



Perawatan benih:
Telur koki akan menetas 2-3 hari. Pada usia ini larva tidak usah diberi makanan karena masih tersedia kuning telur yang melekat pada tubuh larva yang belum terbentuk sempurna. Setelah sekitar usia 3 hari dari menetas, barulah diberikan makanan yang sesuai dengan lebar mulutnya yaitu kutu air (dhapnia, moina) yang dapat diperoleh dari empang-empang atau selokan. Sedangkan untuk suplai oksigen terus dilakukan dengan menggunakan aerator yang diatur gelembungnya menggunakan batu aerasi agar gelembung udara yang dihasilkan tidak terlalu besar.

Hari ke 15 benih bisa diberikan makanan berupa makanan buatan, jika ingin pertumbuhan benih lebih pesat maka disarankan untuk memberikannya cacing sutra. (Rick)

0 komentar:

Post a Comment

Kang Hero. Powered by Blogger.